Masalah mesin pincang tidak hanya terjadi pada mesin bensin saja, mesin diesel juga bisa mengalami masalah mesin pincang. Kondisi mesin pincang ini bisa diperhatikan dari guncangan mesin yang terjadi saat mesin hidup.
Kondisi mesin pincang ini lebih mudah ditemukan saat mesin berada pada posisi langsam (idling). Mesin pincang akan menunjukkan guncangan dan goyangan pada mesin yang lebih keras dari biasanya.
Saat putaran mesin ditingkatkan, guncangan yang terjadi pada mesin akan semakin membesar namun, setelah melewati rpm tinggi tertentu, guncangan mesin tersebut akan menghilang. Saat putaran mesin diturunkan, guncangan kembali terasa.
Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang apa saja penyebab mesin diesel pincang yang pernah ombro ketahui. Simak penyeab mesin diesel pincang dibawah berikut ini.
Penyebab mesin diesel pincang yang pertama adalah satu atau sebagian silinder mesin memiliki kompresi yang rendah pada ruang bakar. Mesin diesel memiliki nilai kompresi yang berbeda dibanding mesin bensin. Tekanan kompresi pada mesin diesel bisa mencapai 20 hingga 40 kg/cm per silinder mesin.
Masalah mesin diesel pincang ini bisa terjadi ketika satu atau sebagian silinder mesin nilai tekanan kompresinya lebih rendah dari nilai tekanan standard, seperti misalnya hanya 2 kg/cm saat dilakukan pengukuran dengan alat kompresi tester
Berikut beberapa penyebab kompresi pada ruang bakar mesin diesel menurun
Kondisi-kondisi seperti diatas merupakan kondisi yang bisa menyebabkan kompresi pada ruang bakar terlalu rendah, akibatnya tidak terjadi efek menciptakan tenaga mesin pada silinder yang bermasalah tersebut, sehingga saat mesin hidup, mesin menjadi goyang dan pincang.
Penyebab mesin diesel pincang selanjutnya adalah akibat penyetelan celah katup / klep yang tidak tepat. Umumnya terjadi akibat celah katup terlalu rapat atau penyetelan yang dilakukan tidak pada posisi yang tepat baik pada posisi top atau pada posisi valve intake-exhaustnya.
Penyetelan celah katup yang terlalu rapat akan mengakibatkan valve (katup) sudah tertekan lebih dahulu meskipun cam lobe (tonjolan pada camshaft) belum mengenai sisi puncaknya. Akibatnya katup dalam posisi yang selalu terbuka dan mengakibatkan kebocoran kompresi mesin.
Kebocoran kompresi mesin akibat setelan celah katup yang tidak tepat inilah yang akan mengakibatkan mesin diesel pincang saat hidup.
Penyebab mesin diesel pincang selanjutnya adalah tekanan bahan bakar pada Injektor nozzle bermasalah. Mesin diesel membutuhkan tekanan injeksi yang cukup kuat untuk menciptakan pengabutan bahan bakar yang homogen agar tercipta pembakaran yang sempurna dalam silinder mesin.
Tekanan bahan bakar pada Injektor nozzle sangat mempengaruhi kondisi mesin diesel saat hidup ataupun saat akan dihidupkan (start). Berikut beberapa masalah yang terjadi pada injektor nozzle sehingga juga dapat menyebabkan mesin diesel pincang
Kondisi Injektor nozzle yang mampet, hasil spray bahan bakar yang tidak sempurna, dan injektor nozzle nya mati, maka akan mengakibatkan mesin diesel pincang, bahkan pada beberapa kondisi yang parah mesin menjadi mogok.
Baca juga :
Penyebab mesin diesel pincang yang berikutnya adalah akibat injection pump abnormal. Injection pump abnormal ini cukup banyak kondisinya, seperti misalnya tekanan bahan bakar yang dihasilkan dari injection pump menuju ke injektor nozzle lemah (dibawah tekanan normal) atau terjadi keausan di dalam komponen injecton pump sehingga perlu dilakukan kalibrasi ulang pada injection pumpnya.
Tekanan bahan bakar yang kurang dari nilai tekanan normal yang dibutuhkan mesin akan mengakibatkan pembakaran menjai tidak sempurna. Pembakaran yang tidak sempurna ini akan mengakibatkan mesin diesel pincang dan goyang saat mesin dihidupkan.
Keabnormalan injection pump ini bisa terjadi akibat pemakaian bahan bakar solar berkualitas rendah serta akibat saringan solar jarang diganti atau dibersihkan sehingga kotoran akan masuk kedalam injection pump dan merusak komponen di dalamnya.
Khusus untuk mesin diesel yang menggunakan sistem copmmon rail, maka ketika salah satu komponen pada sistem common rail ini bermasalah maka bisa menjadi penyebab mesin diesel pincang . Ya, mesin common rail menggunakan sistem yang terkomputerisasi.
Paa sistem ini terdapat engine ECU, Sensor-sensor, dan aktuator. Ketika terjadi kerusakan atau malafungsi pada komponen-komponen tersebut, maka mesin bisa menjadi pincang atau mogok.
Oleh karena itu, untuk mesin diesel dengan sistem common rail, selain melakukan pemeriksaan pada bagian-bagian yang sudah disebutkan pada 4 hal diatas, diperlukan juga pemeriksaan dengan scanner khusus untuk memantau kerja dari komputer mesin.
Demikianlah artikel tentang penyebab mesin diesel pincang yang bisa ombro sampaikan semoga bisa bermanfaat.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil
Kondisi mesin pincang ini lebih mudah ditemukan saat mesin berada pada posisi langsam (idling). Mesin pincang akan menunjukkan guncangan dan goyangan pada mesin yang lebih keras dari biasanya.
Saat putaran mesin ditingkatkan, guncangan yang terjadi pada mesin akan semakin membesar namun, setelah melewati rpm tinggi tertentu, guncangan mesin tersebut akan menghilang. Saat putaran mesin diturunkan, guncangan kembali terasa.
Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang apa saja penyebab mesin diesel pincang yang pernah ombro ketahui. Simak penyeab mesin diesel pincang dibawah berikut ini.
1. Kompresi ruang bakar rendah
Penyebab mesin diesel pincang yang pertama adalah satu atau sebagian silinder mesin memiliki kompresi yang rendah pada ruang bakar. Mesin diesel memiliki nilai kompresi yang berbeda dibanding mesin bensin. Tekanan kompresi pada mesin diesel bisa mencapai 20 hingga 40 kg/cm per silinder mesin.
Masalah mesin diesel pincang ini bisa terjadi ketika satu atau sebagian silinder mesin nilai tekanan kompresinya lebih rendah dari nilai tekanan standard, seperti misalnya hanya 2 kg/cm saat dilakukan pengukuran dengan alat kompresi tester
Berikut beberapa penyebab kompresi pada ruang bakar mesin diesel menurun
- Dinding silinder mesin sudah aus sehingga melebar dan membocorkan sebagian tekanan kompresi
- Ring piston, khususnya ring kompresi yang mengalami macet, aus sehingga tidak mengembang dan tidak dapat menutup rapat dinding silinder dari kebocoran
- Valve bocor, baik pada intake ataupun exhaust
Kondisi-kondisi seperti diatas merupakan kondisi yang bisa menyebabkan kompresi pada ruang bakar terlalu rendah, akibatnya tidak terjadi efek menciptakan tenaga mesin pada silinder yang bermasalah tersebut, sehingga saat mesin hidup, mesin menjadi goyang dan pincang.
2. Setelan celah katup/ klep tidak tepat
Penyebab mesin diesel pincang selanjutnya adalah akibat penyetelan celah katup / klep yang tidak tepat. Umumnya terjadi akibat celah katup terlalu rapat atau penyetelan yang dilakukan tidak pada posisi yang tepat baik pada posisi top atau pada posisi valve intake-exhaustnya.
Penyetelan celah katup yang terlalu rapat akan mengakibatkan valve (katup) sudah tertekan lebih dahulu meskipun cam lobe (tonjolan pada camshaft) belum mengenai sisi puncaknya. Akibatnya katup dalam posisi yang selalu terbuka dan mengakibatkan kebocoran kompresi mesin.
Kebocoran kompresi mesin akibat setelan celah katup yang tidak tepat inilah yang akan mengakibatkan mesin diesel pincang saat hidup.
3. Tekanan bahan bakar pada Injektor nozzle bermasalah
Penyebab mesin diesel pincang selanjutnya adalah tekanan bahan bakar pada Injektor nozzle bermasalah. Mesin diesel membutuhkan tekanan injeksi yang cukup kuat untuk menciptakan pengabutan bahan bakar yang homogen agar tercipta pembakaran yang sempurna dalam silinder mesin.
Tekanan bahan bakar pada Injektor nozzle sangat mempengaruhi kondisi mesin diesel saat hidup ataupun saat akan dihidupkan (start). Berikut beberapa masalah yang terjadi pada injektor nozzle sehingga juga dapat menyebabkan mesin diesel pincang
- Injektor nozzle mampet yang menyebabkan bahan bakar tidak dapat disemprotkan ke ruang bakar
- Hasil spray dari Injektor nozzle tidak berbentuk kabut menyebabkan pembakaran tidak sempurna
- Injektor nozzle mati (khusus mesin diesel tipe common rail)
Kondisi Injektor nozzle yang mampet, hasil spray bahan bakar yang tidak sempurna, dan injektor nozzle nya mati, maka akan mengakibatkan mesin diesel pincang, bahkan pada beberapa kondisi yang parah mesin menjadi mogok.
Baca juga :
4. Injection pump abnormal
Penyebab mesin diesel pincang yang berikutnya adalah akibat injection pump abnormal. Injection pump abnormal ini cukup banyak kondisinya, seperti misalnya tekanan bahan bakar yang dihasilkan dari injection pump menuju ke injektor nozzle lemah (dibawah tekanan normal) atau terjadi keausan di dalam komponen injecton pump sehingga perlu dilakukan kalibrasi ulang pada injection pumpnya.
Tekanan bahan bakar yang kurang dari nilai tekanan normal yang dibutuhkan mesin akan mengakibatkan pembakaran menjai tidak sempurna. Pembakaran yang tidak sempurna ini akan mengakibatkan mesin diesel pincang dan goyang saat mesin dihidupkan.
Keabnormalan injection pump ini bisa terjadi akibat pemakaian bahan bakar solar berkualitas rendah serta akibat saringan solar jarang diganti atau dibersihkan sehingga kotoran akan masuk kedalam injection pump dan merusak komponen di dalamnya.
5. Sistem Common rail bermasalah
Khusus untuk mesin diesel yang menggunakan sistem copmmon rail, maka ketika salah satu komponen pada sistem common rail ini bermasalah maka bisa menjadi penyebab mesin diesel pincang . Ya, mesin common rail menggunakan sistem yang terkomputerisasi.
Paa sistem ini terdapat engine ECU, Sensor-sensor, dan aktuator. Ketika terjadi kerusakan atau malafungsi pada komponen-komponen tersebut, maka mesin bisa menjadi pincang atau mogok.
Oleh karena itu, untuk mesin diesel dengan sistem common rail, selain melakukan pemeriksaan pada bagian-bagian yang sudah disebutkan pada 4 hal diatas, diperlukan juga pemeriksaan dengan scanner khusus untuk memantau kerja dari komputer mesin.
Demikianlah artikel tentang penyebab mesin diesel pincang yang bisa ombro sampaikan semoga bisa bermanfaat.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil